Glitter mengacu pada berbagai macam kecil, bubuk reflektif yang dapat ditemukan dalam berbagai warna dan bentuk. Biasanya, partikel glitter cenderung memantulkan cahaya di berbagai sudut. Dengan demikian, permukaan yang mereka tempel cenderung berkilau atau berkilau. Glitter pada dasarnya seperti payet, kilauan atau confetti. Perbedaannya adalah partikelnya relatif lebih kecil. Pada artikel ini kita akan berbicara tentang sejarah dan kegunaan bubuk glitter. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut.
Sejak zaman kuno, orang telah menggunakan berbagai bahan untuk membuat bubuk glitter, seperti mika, perunggu, kaca dan serangga. Hari ini terbuat dari plastik. Selain itu, tidak lagi didaur ulang.
Kilauan modern
Produksi bahan pertama kali dimulai pada tahun 1934. Henry Ruschmann, ahli mesin Amerika, mengembangkan proses untuk memotong film plastik seperti Mylar menjadi bubuk. Glitter kaca tidak tersedia selama Perang Dunia II. Oleh karena itu Ruschmann menggunakan sampah plastik sebagai alternatif pengganti kaca.
Sang masinis memulai sebuah perusahaan di New Jersey bernama Meadowbrook Inventions Inc. Menariknya, perusahaan tersebut masih memproduksi glitter industri. Beberapa dekade kemudian, masinis mengajukan paten untuk proses manufaktur yang digunakannya.
Sekarang kami memiliki lebih dari 20.000 jenis glitter. Anda dapat menemukannya dalam berbagai bahan, ukuran dan warna. Selain itu, lebih dari 4,5 juta kg bubuk glitter dibeli dari tahun 1989 hingga 2009. Ukuran glitter komersial berkisar antara 0,25 hingga 0,002 inci.
Pelat datar multi-layer dibuat menggunakan kombinasi cat, plastik dan bahan reflektif seperti bismut oksiklorida, oksida besi, titanium dioksida dan aluminium. Kemudian daun dipotong menjadi partikel kecil dengan berbagai bentuk seperti segi enam, persegi panjang, segitiga dan kotak.
Digunakan
Sebelum membuat kain dengan kilau saat ini, produsen menggunakan payet untuk mencapai tujuan yang sama. Juga, gum arab dan beberapa bahan lainnya digunakan untuk membuat glitter yang dapat dimakan.
Dalam kosmetik, partikel reflektif ini digunakan untuk menambahkan kilau atau kilau pada kuku dan wajah. Selain itu, digunakan dalam bidang kerajinan untuk menambah warna dan tekstur pada berbagai objek. Partikel kecil sering menempel pada kulit, furnitur dan pakaian. Anda mungkin merasa sulit untuk membersihkannya dari bekuan darah Anda. Seringkali partikel-partikel tersebut direkatkan ke berbagai umpan pancing untuk menarik ikan.
Karena bubuk glitter memiliki keunikan tersendiri, maka digunakan sebagai barang bukti di laboratorium forensik. Penyelidik menemukan mereka berguna dalam mencari tahu apakah tersangka hadir di TKP.
Edwin Jones, seorang ilmuwan forensik, memiliki koleksi glitter besar yang mencakup lebih dari 1.000 sampel. Partikel-partikel ini berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan sentuhan atau udara. Mereka juga menempel tanpa diketahui ke bagian tubuh dan pakaian.
Jadi ini adalah pengenalan singkat tentang sejarah bubuk glitter dan bagaimana penggunaannya di dunia saat ini.