Table of Content

Postingan

Mengenal Taksonomi Bloom Adalah Sebagai Berikut!

Taksonomi bloom adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani, yakni kata taksis dan nomos. Simak ulasannya!


Taksonomi bloom adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani, yakni kata taksis dan nomos. Taksis memiliki arti pengaturan, sedangkan nomos berarti pengetahuan. Kata taksonomi ini dapat diartikan sebagai sebuah sistem untuk membuat pengelompokkan atau yang lebih dikenal dengan istilah klasifikasi.

Taksonomi ini dicetuskan oleh tokoh Benjamin S. Bloom. Inilah alasan mengapa disebut dengan Taksonomi Bloom. Benjamin memperkenalkan taksonomi bloom sebagai media klasifikasi pada bidang pendidikan, yakni untuk pengelompokan materi pembelajaran. Contohnya untuk mengetahui tujuan belajar antara siswa SD dan SMP.

Klasifikasi Dalam Taksonomi Bloom

Ada tiga pengelompokkan yang dikenal dalam taksonomi bloom, yakni ranah kognitif, afektif, serta psikomotor. Berikut ini penjelasan dari tiga klasifikasi taksonomi bloom.

1. Ranah kognitif

Istilah ini disebut cognitive domain, merupakan kemampuan aspek pengetahuan serta penalaran. Cognitive domain sendiri dikelompokkan lagi menjadi enam tingkatan yang berbeda. Keenam tingkatan itu meliputi pengetahuan, proses pemahaman, langkah penerapan, tahap analisis, sintetis, serta penilaian.

Pemahaman berarti kesanggupan mengingat materi-materi, sedangkan pemahaman adalah kemampuan memahami materi. Penerapan merupakan implementasi informasi pada kondisi nyata, kemudian lanjut ke tahap analisis berupa uraian materi. Terakhir ada tahapan sintesis, yang berarti kemampuan produksi dan kombinasi, serta evaluasi yakni penilaian.

2. Ranah Afektif

Klasifikasi kedua ada affective domain yang memprioritaskan perasaan dan emosi lewat penalaran. Klasifikasi afektif ni sangat erat kaitannya dengan aspek emosional, misalnya perasaan, sikap, dan kesukaan yang sedang dirasakan seseorang. Ranah ini dibagi kembali menjadi lima bagian.

Pertama ada penerimaan, rasa sadar pada rangsangan. Kemudian partisipasi berarti respon memperhatikan kegiatan, sedangkan penentu sikap merupakan tahap pemberian nilai pada orang lain. Sedangkan organisasi berarti penetapan pedoman kehidupan, dan pembentukan pola hidup artinya kemampuan penghayatan.

3. Ranah Psikomotor

Klasifikasi terakhir dari taksonomi bloom adalah psychomotor domain. Ranah ini seringkali disamakan dengan aktivitas motorik pembelajaran atletik. Padahal menulis tangan dan mengolah kata dibutuhkan adanya gerakan juga. Nah, klasifikasi ini berkaitan dengan jasmani, dan dikelompokkan menjadi tujuh.

Tingkat pertama ada persepsi berupa penggunaan isyarat sensoris. Kesiapan menempatkan diri sebelum memulai gerakan, kemudian ada klasifikasi gerakan terbimbing, kompleks, dan terbiasa. Selanjutnya penyesuaian pola dengan mengadakan perubahan gerakan. Terakhir kreativita sebagai inovasi gerakan.

Teori Taksonomi Bloom

Setelah membahas tentang klasifikasinya, pembaca juga harus mengetahui teori dari taksonomi bloom adalah pembelajaran behavioristik, kognitif, serta humanistik. Macam-macam jenis belajar tersebut punya ciri khas nya tersendiri. Berikut ini penjelasannya.

  • Pertama ada teori belajar behavioristik yang berkaitan pada perubahan tingkah laku dari bentuk adanya interaksi stimulus dengan respon. Proses mengajar behavioristik ini muncul sebagai hasil pengalaman atas adanya pengamatan yang telah dilakukan dari belum mengetahui jadi tau.
  • Selain itu, ada pembelajaran kognitif yang sudah banyak dikenal pembaca awam. Teori ini menggabungkan hubungan dari stimulus dengan respon yang lebih memfokuskan proses pembelajaran ketimbang hasil belajarnya.
  • Terakhir ada teori humanistik yang juga sudah banyak diketahui oleh orang banyak. Proses belajar ini menjadi perantara membantu siswa mengenali dan mengembangkan bakat yang ada dalam diri. Saat menerapkan pembelajaran humanistik, diharapkan mampu membuat siswa percaya diri dalam mewujudkan mimpi.

Prinsip Pembelajaran Taksonomi Bloom

Salah satu hal penting dalam taksonomi bloom adalah prinsip pembelajarannya. Ada lima prinsip yang menjadi upaya paling mendasar untuk menjalankan taksonomi, berikut ini macam-macamnya.

  • Prinsip yang satu ini dari segi jasmani maksudnya adalah batas minimal umur serta punya kondisi fisik kuat sehingga bisa melakukan aktivitas belajar. Sedangkan dari sisi kesiapan rohani bermakna bahwa kemampuan psikologis melakukan aktivitas pembelajaran untuk berpikir serta mengingat.
  • Kemudian ada prinsip kesiapan yang dipunyai setiap orang untuk melakukan aktivitas pembelajaran. Kesiapan ini tidak hanya soal fisik saja, namun juga dari sisi mental, minat atau hobi, maupun adanya motivasi. Tersedianya perlengkapan mengajar juga menjadi satu aspek dalam prinsip kesiapan.
  • Bersungguh-sungguh merupakan satu prinsip penting dalam proses studi. Rasa bersungguh-sungguh merupakan wujud nyata dari niat belajar agar hasil yang didapatkan bisa maksimal. Dengan begitu, waktu dan tenaga yang sudah dikeluarkan tak akan jadi sia-sia.
  • Pembaca juga harus memahami apa tujuan sebenarnya saat melakukan proses belajar. Saat belajar, orang harus mengetahui kemana arah yang akan dituju. Jika telah tau apa tujuan belajarnya, maka orang dapat melakukan persiapan lebih matang.
  • Tahap terakhir yang harus dilakukan setelah menerapkan keempat prinsip di atasnya adalah dengan memperbanyak latihan soal dan juga ujian. Saat sering berhadapan dengan soal, otak akan terbiasa untuk berpikir sehingga bisa menguasai banyak materi.

Cara Menggunakan Taksonomi Bloom

Tak hanya sekadar memahami Taksonomi bloom adalah media klasifikasi saja, namun seorang tenaga pendidik juga harus mengetahui bagaimana langkah menggunakannya. Berikut adalah penjelasan cara pelaksanaan taksonomi.

1. Buat Tujuan Pembelajaran

Yang harus dilakukan dalam pembuatan taksonomi ini sudah pasti dengan menetapkan tujuan pembelajaran. Dengan menetapkan tujuan, kegiatan jadi lebih jelas dan terarah.

2. Menentukan Kompetensi Belajar

Setelah membuat penetapan tujuan, pengajar juga bisa menentukan kompetensi dalam pembelajaran. Menentukan kompetensi diperlukan adanya pertimbangan dari mapel serta siswanya.

3. Gunakan Ranah Kemampuan

Seperti yang sudah dibahas tadi, pengajar bisa menentukan ranah kemampuan pembelajaran. Untuk menentukannya perlu disesuaikan dengan kompetensi belajarnya. Bisa memilih ranah kognitif, afektif, atau psikomotorik.

4. Pilih kata kunci

Adanya pemilihan kata kunci tentu sangat diperlukan saat menggunakan taksonomi bloom. Menentukan kata kunci bertujuan agar saat proses intruksi bisa menjelaskan materi dengan tepat dan jelas.

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa taksonomi bisa membantu dalam pengelompokkan tujuan materi belajar. Sebelum menerapkan taksonomi bloom ini, pembaca bisa memahami lebih dulu langkah-langkahnya. Kegunaan taksonomi bloom adalah sebagai perantara mempermudah bidang pendidikan.


Saya seorang penulis freelance

Posting Komentar