Table of Content

Arsitektur Klasik : Berikut Pengertian, Sejarah, Beserta Ciri-Cirinya

Temukan pesona Arsitektur Klasik yang memukau dengan ciri khas elegan dan detail ornamen khas tradisional. Pelajari sejarah, jenis, dan karakteristik
4 min read

Arsitektur klasik merupakan salah satu gaya arsitektur yang sangat kaya akan sejarah dan nilai-nilai tradisional. Gaya arsitektur ini banyak ditemukan pada bangunan-bangunan kuno seperti istana, kuil, gereja, dan bangunan mewah lainnya. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang Arsitektur Klasik, termasuk sejarah, jenis, dan karakteristiknya. Jangan lewatkan juga faqs dan kesimpulan yang akan memberikan gambaran lengkap tentang keindahan dan keunikan arsitektur klasik.

Apa itu Arsitektur Klasik

Arsitektur Klasik merujuk pada gaya arsitektur yang berkembang pada zaman kuno Yunani dan Romawi, yang kemudian menjadi dasar pengembangan arsitektur Barat. Gaya arsitektur ini ditandai dengan penggunaan kolom, ornamen, dan proporsi yang terukur dan simetris. 

Arsitektur Klasik biasanya digunakan untuk membangun bangunan-bangunan penting seperti kuil, istana, dan gedung pemerintahan pada masa lalu. Beberapa contoh bangunan yang menggunakan arsitektur klasik antara lain Kuil Parthenon di Athena dan Koloseum di Roma.

Sejarah Arsitektur Klasik

Arsitektur Yunani Kuno dimulai pada abad ke-7 SM dan mencapai puncaknya pada abad ke-5 SM. Bangunan-bangunan klasik Yunani seperti Akropolis di Athena dan kuil Parthenon terkenal karena penggunaan kolom-kolom Dorik, Ionik, dan Korintia.

Setelah kejatuhan Yunani, arsitektur Klasik diadopsi oleh Kekaisaran Romawi, yang menambahkan beberapa inovasi baru seperti kubah dan lengkungan. Arsitektur Romawi klasik dikenal karena penggunaan ornamen seperti relief, patung, dan mozaik.

Pada abad ke-15 dan ke-16, arsitektur Klasik menjadi populer kembali selama Renaisans di Italia. Beberapa bangunan terkenal dari periode ini termasuk Basilika Santo Petrus di Vatikan dan Palazzo Rucellai di Florence.

Pada abad ke-18 dan ke-19, arsitektur Klasik mengalami kebangkitan lagi dengan gaya Neoklasik yang populer di Eropa dan Amerika Serikat. Gaya Neoklasik menekankan pada ornamen klasik seperti kolom, patung, dan relief.

Meskipun telah berusia ribuan tahun, arsitektur Klasik masih menjadi inspirasi bagi arsitek modern dan tetap relevan hingga saat ini.

Jenis Jenis Arsitektur Klasik

Berikut adalah beberapa jenis arsitektur klasik yang terkenal beserta contoh bangunan arsitektur klasik:

Arsitektur Yunani Kuno

Arsitektur Yunani Kuno

Gaya arsitektur Yunani Kuno dicirikan oleh penggunaan kolom-kolom dan ornamen dekoratif seperti relief dan patung. Beberapa contoh bangunan Yunani Kuno yang terkenal adalah Kuil Parthenon di Athena dan Kuil Zeus di Olympia.

Arsitektur Romawi Klasik


Arsitektur Romawi Klasik adalah perkembangan dari arsitektur Yunani Kuno, tetapi menambahkan beberapa inovasi seperti lengkungan, kubah, dan amfiteater. Beberapa contoh bangunan Romawi Klasik yang terkenal adalah Koloseum dan Kuil Pantheon di Roma.

Arsitektur Renaisans

Arsitektur Renaisans

Arsitektur Renaisans muncul pada abad ke-15 dan ke-16 di Italia, dan menekankan pada proporsi dan simetri yang ideal. Beberapa contoh bangunan Renaisans yang terkenal adalah Basilika Santo Petrus di Vatikan dan Palazzo Rucellai di Florence.

Arsitektur Barok


Arsitektur Barok muncul pada abad ke-17 di Eropa, dan dicirikan oleh bentuk yang dramatis dan ornamen yang berlebihan. Beberapa contoh bangunan Barok yang terkenal adalah Istana Versailles di Prancis dan Gereja Sant'Ivo alla Sapienza di Roma.

Arsitektur Neoklasik


Arsitektur Neoklasik muncul pada abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan Amerika Serikat, dan menekankan pada ornamen klasik seperti kolom, patung, dan relief. Beberapa contoh bangunan Neoklasik yang terkenal adalah Gedung Putih di Washington, D.C. dan Royal Crescent di Bath, Inggris.

Arsitektur Palladian


Arsitektur Palladian muncul pada abad ke-18 di Inggris, dan dicirikan oleh proporsi yang ideal dan penggunaan kolom-kolom klasik. Beberapa contoh bangunan Palladian yang terkenal adalah Istana Buckingham di London dan Villa Capra "La Rotonda" di Vicenza, Italia.

Ciri-ciri Arsitektur Klasik

Berikut adalah beberapa ciri-ciri arsitektur klasik:
  1. Penggunaan kolom-kolom: Penggunaan kolom-kolom adalah salah satu ciri khas arsitektur klasik, yang berasal dari arsitektur Yunani Kuno dan diadopsi oleh arsitektur Romawi Klasik. Kolom-kolom biasanya terdiri dari tiga jenis, yaitu Dorik, Ionik, dan Korintia.
  2. Ornamen dekoratif: Arsitektur klasik dikenal karena penggunaan ornamen dekoratif seperti relief, patung, dan mozaik. Ornamen ini sering digunakan untuk menghiasi dinding, langit-langit, dan lantai.
  3. Proporsi dan simetri yang ideal: Arsitektur klasik menekankan pada proporsi dan simetri yang ideal, yang memberikan kesan harmoni dan keseimbangan pada bangunan. Proporsi dan simetri ini biasanya diukur dengan menggunakan modul dan rasio matematis tertentu.
  4. Fasad bangunan: Fasad bangunan arsitektur klasik biasanya simetris dan berbentuk persegi atau persegi panjang. Fasad ini sering dihiasi dengan kolom-kolom, ornamen, dan dekorasi yang rumit.
  5. Penggunaan bahan alami: Arsitektur klasik cenderung menggunakan bahan arsitektur alami seperti batu, marmer, dan kayu untuk menciptakan kesan yang kokoh dan awet. Penggunaan bahan-bahan ini juga memberikan kesan mewah dan prestise pada bangunan.
  6. Ruang terbuka: Arsitektur klasik sering menekankan pada penggunaan ruang terbuka seperti lapangan dan taman yang digunakan sebagai tempat berkumpul dan berinteraksi sosial.
  7. Keindahan dan estetika: Arsitektur klasik dikenal karena keindahan dan estetika yang dihasilkan oleh penggunaan kolom-kolom, ornamen dekoratif, proporsi dan simetri yang ideal, serta penggunaan bahan alami yang berkualitas tinggi.

Posting Komentar