Table of Content

Cara membuat Hand Sanitizer dan Desinfektan (Tips dari Ahli Kesehatan)


Semakin langka dan mahalnya Hand Sanitizer dan Desinfectan, kedua produk ini mulai banyak diproduksi oleh masyarakat skala kecil atau pribadi, namun apakah produk tersebut memang bisa berfungsi untuk membasmi atau menekan perkembangan virus yang sudah bermutasi? 

Dengan adanya fenomena tersebut, ahli kesehatan dari Polbangtan Makassar yaitu Direktur Polbangtan Dr. Syaifuddin bersama dengan tim ahli Farmasi yang diketuai oleh Ikhlas Arsul melakukan produksi Hand Sanitizer dan Desinfectan dari bahan yang sudah berstandar kesehatan dan sudah teruji. Produk kesehatan ini mempunyai fungsi membasmi dan menekan perkembangan virus, terutama virus CoVid-19 (Corona Virus 2019). Bahan utama atau bahan inti yang digunakan adalah bahan yang mudah ditemukan di toko kimia.

sumber foto : makassar.terkini.id


Dari sumber informasi makassar.terkini.id, proses pembuatan Hand Sanitizer dan Desinfectan adalah sebagai berikut :

(A) Hand Sanitizer
Bahan
1. Isopropil Alkohol
2. Hidrogen peroksida 3%
3. Gliserin
4. Carbomer
5. TEA
6. Aquadest

Cara pembuatan
Pembuatan gel
Sebanyak 400 mg carbomer dilarutkan dgn 50 ml aquadest panas kemudian diaduk dengan magnetik stirer selama 15 menit (500 rpm, suhu 70°C). Tambahkan TEA 2 ml dan  Gliserin 3 ml sedikit demi sedikit lalu cukupkan dengan aquadest hinggal 100 ml.

Pembuatan Hand Sanitizer
Sebanyak 700 ml isopropil alkohol dimasukkan dalam beker gelas kemudian ditambahkan 41 ml hidrogen peroksida dan gliserin 15 ml. Tambahkan gel yang telah dibuat tadi kemudian aduk dengan kecepatan 500 rpm. Tambahkan pewarna dan pengaroma secukupnya. Cukupkan volumenya dengan aquadest hingga volume 1000 ml.

(B) Desinfectan
Bahan
1. Natrium hipoklorit
2. Hidrogen peroksida 50%
3. Benzalkonium Clorida
4. Clorin

Cara pembuatan
Formula A
Larutkan Natrium Hipoklorit sebanyak 32 gram dilarutkan dalam 100 ml aquadest, larutkan hidrogen peroksida 50 ml kedalam 250 ml aquadest. Campurkan larutan Natrium hipoklorit dan larutan hidrogen peroksida kemudian aduk hingga homogen. Tambahkan aquadest hinggal 1000 ml dan aduk hingga homogen.

Formula B
Larutkan sebanyak 1,5 gram Benzakonium klorida dalam 100 ml aquadest. Larutkan 8 gram clorin dalam 250 ml aquadest.

Campurkan larutan benzalkonium klorida dengan larutan clorin kemudian aduk hingga homogen. Tambahkan aquadest hinggal 1000 ml lalu aduk hingga homogen.

Isopropil alkohol mengandung 99% alkohol, sebagai antiseptik biasanya digunakan dengan kadar 60-70%. Natrium hipoklorit juga digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Gliserin sendiri berfungsi sebagai humektan yg mencegah kekeringan kulit yg diakibatkan penggunaan alkohol. Carbomer dan TEA merupakan bahan pembentuk gel.


Desinfectan formula B cocok digunakan untuk kandang atau daerah lembab. Karena kandungan clorin yg dapat bertahan lama dan efektif pada kondisi lembab, ditambah benzalkonium clorida yg merupakan golongan amonium quaertener sangat efektif pada daerah yg mempunyai kadar amoniak cukup tinggi.Kombinasi keduanya efektif terhadap bakteri spektrum luas, jamur, spora, dan virus.

sumber foto : makassar.terkini.id

CoVid-19 (Corona Virus 2019) adalah virus yang bermutasi lebih ganas, sehingga apakah racikan terbaru dari Ahli Kesehatan tersebut bisa berfungsi maksimal?Ternyata sesuai dengan penelitian yang sudah dilakukan, Bahan utama pembasmi Virus Corona adalah bahan kimia bernama Benzalkonium Clorida.  

Bahan kimia Benzalkonium Clorida sudah teruji dari pakar Kesehatan Amerika (American journal of infection control), yang jurnalnya sudah diterbitkan di situs penelitian Researchgate (Publication)
dengan ID Jurnal (331152258) berjudul "Demonstrating the persistent antibacterial efficacy of a hand sanitizer containing benzalkonium chloride on human skin at 1, 2, and 4 hours after application"
dan ID Jurnal (283672071) berjudul "Evaluation of the antibacterial activity of commonly used alcohol based hand sanitizers on common pathogenic bacteria"


Benzalkonium chloride adalah bahan kimia yang biasa digunakan sebagai bahan antibakteri. 
Bahan kimia ini sering digunakan sebagai bahan dasar produk kesehatan dan obat-obatan.
Benzalkonium chloride adalah bahan dasar Desinfektan berbasis non-alkohol paling baik.

Sedangkan infromasi dari situs kesehatan alodokter, Benzalkonium Clorida adalah zat amonium yang terkandung dalam produk antiseptik.Keunggulan lainnya dari Benzalkonium klorida sebagai bahan dasar Desinfektan non-alkohol adalah :

1- Memiliki efek adaptif pada kulit, dengan tangan terasa lebih halus/ tidak terasa kering.
2- Dibandingkan dengan alkohol, efek penguapan zat berlangsung dalam jangka waktu lebih lama setelah digosok pada tangan selama 2 s/d 4 jam yang berarti perlindungan lebih lama
3- Tidak mengiritasi kulit
4- Dikutip dari situs internasional wikipedia, dalam sebuah penelitian tahun 1998 menggunakan protokol FDA, pembersih non-alkohol dengan benzalkonium klorida sebagai bahan aktif memenuhi standar kinerja FDA.Penelitian, yang dilakukan dan dilaporkan oleh pengembang AS terkemuka, produsen dan pemasar obat antimikroba topikal berdasarkan senyawa ammonium kuaterner, menemukan bahwa pembersih berbasis benzalkonium klorida lebih baik daripada pembersih tangan berbahan dasar alkohol setelah digunakan berulang kali.

Daya basmi virus oleh Benzalkonium Klorida yaitu sebagai berikut, Zat (bahan kimia) non-alkohol ini mampu bekerja sebagai Desinfectan dengan merusak phospholipid bilayer sel, kemudian masuk ke sel dan mendenaturasi protein esensial serta menginaktivasi enzim-enzim metabolisme yang dibutuhkan oleh sel.

Rusaknya protein penyusun sel dan enzim kemudian menyebabkan kematian sel. Benzalkonium Klorida bukan hanya efektif sebagai desinfectan terhadap HA-MRSA, melainkan memiliki aktivitas bakterisidal, fungisidal, dan virusidal, terutama terhadap virus ber-envelope (News Universitas Airlangga Surabaya).


Virus Covid 19 adalah Corona Virus "ber-envelope" yaitu protein inti dari CoVid-19, Prof. Dr. Soewarno, drh., M.Si dari Fakultas Kedokteran Hewan - Universitas Airlangga Surabaya menyebut virus corona jenis baru atau 2019-ncov (CoVid 19) yang sekarang sedang berkembang, bukan merupakan sebuah hal baru, melainkan hasil dari mutasi. Virus itu serupa dengan korona yang menjadi penyebab SARS-Cov (Tahun 2002) dan MERS-Cov (Tahun 2012).
khairpedia.blogspot.com

Posting Komentar